February 08, 2011

Kesadaran Kurang, Lingkungan Terabaikan

Masalah siswa yang masih kurang perduli terhadap lingkungannya merupakan masalah klasik.contoh yang paling sederhana adalah perilaku siswa yang masih saja membuang  sampah sembarangan atau tidak pada  tempatnya. Salah satu contohnya di sebuah sekolah di provinsi  Jawa Timur. Meskipun sekolah tersebut sudah  berwawasan lingkungan, namun masih saja ada beberapa  siswa yang kurang peduli terhadap lingkungannya. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan siswa di sekolah tersebut akan pentingnya lingkungan yang sehat. Selain kurangnya pengetahuan, budaya ikut-ikutan menjadi salah salah satu faktor pelestarian budaya membuang sampah di sembarang tempat, tutur Gladies, salah satu siswa sekolah tersebut.
Jika tidak dibuang pada tempatnya,  sampah bisa berdampak buruk pada lingkungan dan sekitarnya. Menurut
Kasibid Komunikasi Lingkungan BLH Provinsi Jatim, Ibu Dyah Larasayu, ada beberapa dampak akibat membuang sampah sembarangan.  Sampah yang dibuang di sungai akan menyebabkan buntunya atau pendangkalan daerah aliran sungai sehingga memungkinkan terjadinya banjir. Selain mengganggu pemandangan , sampah yang menumpuk akan menghambat masuknya oksigen ke dalam air sehingga level DO akan menurun. Hal ini tentunya akan berakibat pada  menurunnya populasi organisme air di sungai.  Tidak jauh berbeda, sampah yang dibuang sembarangan di tanah dan telah membusuk akan mengundang bau, lalat, dan timbulnya lychit . Cairan berlendir akibat membusuknya sampah ini dapat sangat berbahaya  jika merembes melalui celah-celah tanah karena dapat menyebabkan pencemaran air tanah di dalamnya. Sebenarnya lychit bisa diproses menjadi pupuk yang berkualitas tinggi. Namun, kemampuan tersebut hanya dimiliki oleh sebagian pihak, bukan kalangan luas, ujar wanita berkerudung itu saat diwawancarai di Hotel Kusuma, Batu, 1 November lalu.
Masalah ini tentu akan bertambah besar jika tidak ada tindakan untuk  mengurangi atau bahkan menghentikannya. Untuk itulah, Badan LIngkungan Hidup melakukan beberapa kegiatan penyuluhan untuk membuka kesadaran masyarakat akan arti penting membuang sampah pada tempaatnya.  Kegiatan tersebut berupa sosialisasi akan UU yang baru mengenai lingkungan hidup, pelatihan daur ulang sampah non-organik , serta  bantuan alat pilah sampah , alat pencacah daun, alat pembuat kompos, dan tempat sampah.
Sebaiknya  teman-teman dapat menjadi contoh untuk orang-orang di sekeliling kita ,agar mereka tidak membuang sampah sembarangan. Sekarang bukan lagi saatnya untuk melarang, tapi saatnya untuk memberi contoh. Kita bisa memulainya  dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Yang terpenting adalah dimulai dari diri kita sendiri, tutur Bapak Prigi Arisandi, Ssi dari LSM ECOTON. Tak luput dari penjelasannya, beliau menekankan bahwa sebaiknya isu-isu lingkungan tidaklah hanya menjadi urusan individual, namun merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan bersama pula. Dengan begitu, setiap warga sekolah dalam suatu sekolah akan merasa saling memiliki dan saling bertanggung jawab atas kondisi lingkungan mereka sendiri

No comments:

Post a Comment


CursorsFree Cursors